infoombbsiberindonesia.com-Provinsi Kalimatan barat 13 Feberuari 2024 Sambas Kalbar “Warga Desa Sungai Kumpe Kecamatan Teluk Keramat keluhkan suara keras yang diduga berasal dari tempat Cafe Pak Uwe.
Keluhan itu bukan tanpa alasan.
Pasalnya, saat pengunjung yang datang ke Cafe tersebut kerap mengganggu waktu jam istirahat tidur warga setempat, Senin (12/2/2024).
Seperti yang diketahui, Cafe Pak Uwe di Jalan Prasanda Bakti Dusun Teluk Kalong RT/RW 03/02 Desa Sungai Serabe Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas KalBar, diduga menyediakan Karaoke dan Penginapan untuk umum.
Seperti yang disampaikan Kastadi atau biasa disapa Ikas menjelaskan, dalam beberapa tahun hingga sampai sekarang ini, kalau pengunjung yang datang ke Cafe Pak Uwe hingga larut malam,” bahkan hampir mau subuh suara musik sangat keras.” Sehingga mengganggu warga setempat pada saat mau tidur.
Lanjut Kastadi, sebelumnya kami sering mengegur beberapa kali secara baik – baik dan pihak pengelola tidak pernah menanggapi.
Bahkan kami mengadukan hal tersebut, dari tingkat Pemerintah Desa, seperti RT dan Dusun juga pihak penegak hukum, tapi tidak ada direspon atau ada tindakan dari pihak terkait.
Kami bukan usil, tapi perlu diingat.
Apapun usaha termasuk karaoke harus menjaga kearifan lokal dan kenyamanan tetangga atau warga masyarakat sekitar,” Kelihnya.
Masih Kastadi, dirinya bersama keluarga mengatakan merasa kecewaan atas Udin selaku saudara Kandung yang dilaporkan kembali atas dugaan pengancaman.
Padahal, antara dua pihak sudah membuat surat pernyataan kesepakatan damai.
Namun anehnya, AG dan Orang tuanya melaporkan kembali Udin atas dugaan pengancaman dan perbuatan kurang menyenangkan.
Yang menjadi pertanyaan kami, kenapa pihak Cafe tidak diproses juga, karena awal pernasalahanya kan di Cafe.” sehingga terjadi keributan yang dilakukan oleh Udin,” Jelasnya.
” Oleh karena itu, Kastadi bersama masyarakat lainya berharap, Cafe Pak Uwe untuk ditindak lanjuti oleh pihak yang berwenang. Sebab, pihak masyarakat sudah sering menegur dan mengingatkan, akan tetapi tidak ada respon dari pihak menejemen. Karena, Cafe Pak Uwe sudah sangat jelas meresahkan dan mengganggu ketenangan warga pada malam hari.
” Kami kuatir nantinya akan ada lagi bentrokan langsung antara masyarakat sekitar dengan pelaku pengusaha Cafe tersebut ” Tegasnya Kastadi.
Kastadi menambahkan lagi, tadi malam Cafe tersebut, sekira jam 02 malam cafe tersebut muka live musik lagi sehingga mengganggu ketenangan warga setempat.” Jadi kami ingin menegur dan memperingati, kami takut dibilang penyerangan dan takut ditangkap,”Tutup Kastadi.
Hal yang sama di sampaikan saudara Purnomo warga Dusun Teluk Kalung Desa Sungai Serabek Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas mengaku, masyarakat sangat mengeluhkan adanya saudara bising live musik yang dihasilkan, sehingga mengganggu kenyamanan dan ketentraman warga sekitar.
Lanjut, bahkan saya pernah hampir ribut dengan pihak cafe tersebut waktu itu.
Sebab, sering diingatkan dan ditegur tapi tidak pernah mengindahkan,”Ucapnya.
Menurutnya, masyarakat sekitar khususnya Dusun Teluk Kalung, yang jelas keberatan adanya cafe tersebut.” karena selama ini sudah meresahkan dan mengganggu kenyamanan masyarakat sekitarnya.
Ia juga meminta dengan tegas kepada pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti cafe tersebut, soalnya sudah meresahkan warga.
Dan Kami selaku masyarakat Desa Sungai Serabek Kecamatan Teluk Keramat, meminta kepada Bupati sambas, Satpol PP, dan pihak berwenang penegak hukum untuk turun langsung menyelesaikan keluhan warga.
Jika tidak adanya respon, Purnomo mengaku angkat tangan,” Jika masyarakat gerah atas tindakan Cafe tersebur,” Tegasnya Purnomo dengan nada kesal.
Awak media mencoba konfirmasi kepada Kepala Desa melalui via whatsApp 0813 – XXXX, nanun hanya di lihat dan di baca ” Ada Apa,?
Salah satu tokoh masyarat Kenidi saat awak media wawancarai mengatakan, terkait hal Udin yang dilaporkan Kembali itu sangat disesali.
Padahal, Kasus Udin dan AG, MG dan AA kan Sudah dibuat Kesepakatan Surat Pernyataan damai.
Tapi kenapa bisa dilaporkan kembali sehingga Udin di tahan
Kalau pun Udin memang bersalah kenapa pihak Cafe Pak Uwe tidak di proses juga. Sebab, akar permasalahan ini terjadinya di cafe tersebut.” Kalau gak ada sebab kan dak ada akibatnya,”Tuturnya Kenedi.
Lanjutnya Kenedi, memang awal nya Cafe tersebut untuk warung kopi, namun menjelang beberapa lamanya warung kopi tersebut dijadikan Cafe dan Penginapan.
Sejak Cafe beroperasi sudah cukup lama sampai sekarang ini, memang sangat meresahkan dan mengganggu keamanan warga setempat.
Pasalnya, Cafe tersebut sudah sering kali di tegur dan diperingati, namun tidak pernah di tanggapi.
Jadi kalau sudah begini kejadian nya siapa yang disalahkan.
Bahkan kami sudah sering mengadukan keberadaan Cafe Pak Uwe, ke RT, Dusun, Kepala Desa bahkan ke pihak penegak hukum setempat, namun tidak pernah di tanggapi atau ditindak lanjuti Cafe tersebut.
Dari itu saya berharap dan selaku tokoh masyarakat, agar pemerintah maupun yg berwenang untuk menutup Cafe tersebut, karena itu sudah sangat meresahkan warga sekitarnya,” karena suara bising musik mengganggu warga yang sedang istirahat dan juga orang tua yang sakit anak kecil, warga kan ingin ketenangan,”Tutupnya Kanedi. (Neti Herawati)
Reporter (Jemi Indrawan )
Tim ( Red )