INFOOMBBSIBERINDONESIA.COM-BANGKA – Sejumlah massa mengatasnamakan nelayan Sungailiat, Jumat (24/5/2024) pagi menggelar aksi demo di halaman kantor Pelelangan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam aksi demo pagi itu, beberapa perwakilan massa antara lain Albar, Sahidi, Suhendro dan Fajar sempat berorasi di depan kantor PPN Sungailiat, Bangka.
Demo pagi itu terlihat diawasi langsung pihak aparat kepolisian (Polres Bangka), anggota TNI AL, Babinsa Koramil Singailiat termasuk petugas keamanan kantor PPN Sungailiat setempat.
Sedianya dikabarkan jika pihak PT NMS pada hari ini sekitar pukul 09.00.WIB berencana akan menggelar sosialisasi terkait rencana kegiatan di kawasan muara Jelitik. Namun rencana tersebut tertunda lantaran adanya gelombang aksi dari massa mengatasnamakan nelayan persisir Sungailiat dan sekitarnya.
Albar (54) seorang perwakilan nelayan Sungailiat dalam orasinya menyatakan jika masyarakat nelayan Sungailiat dan sekitarnya menolak adanya aktifitas perusahaan lain yakni PT Naga Mas Sumatera (NMS) bekerja di kawasan alur muara Air Kantung, Jelitik Sungailiat.
Sebaliknya, ia mendesak agar pihak PT Pulomas Sentosa tetap terus berkerja melakukan kegiatan pendangkalan (normalisasi) di alur muara Air Kantung, Jelitik Sungailiat.
“PT Pulomas telah berjasa kepada nelayan jadi kami berharap Pulomas tetap bekerja,” sebut Albar dalam orasinya saat itu.
Dikatakanya, nasib para nelayan pesisir Sungailiat saat ini tergantung kondisi alur muara setempat, sehingga menurutnya persoalan alur muara Air Kantung perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah lantaran masalah ini menyangkut kepentingan hajat hidup orang banyak.
Dalam aksi demo kali ini dihadiri aktifis asal Forum Masyarakat Nelayan Pesisir & Sekitarnya (Formanflpus). Kabupaten Bangka, Heri Ramadhani beserta rombongan termasuk massa nelayan diperkirakan sekitar 100 lebih orang terlihat membawa sejumlah atribut aksi antara lain kertas karton berisi beragam kalimat atau tulisan berbunyi ‘Nelayan Tolak Rencana PT NMS Melaksanakan Konsultasi Publik’.
Selain itu terdapat pula sejumlah tulisan lainnya yang terpampang di kertas karton yakni ‘Mendesak Forkopimda Babel Terbitkan Rekomendasi Pemulihan Izin Lingkungan & Amdal PT Pulomas Sentosa.
Selanjutnya, usai berorasi di halaman depan kantor PPN Sungailiat, massa pun merangsek melakukan aksi serupa di kawasan muara Jelitik, Sungailiat dengan berjalan kaki menuju lokasi.
Sementara itu Sahidil aktifis pemuda nelayan Sungailiat dalam orasinya menegaskan jika menurutnya nelayanlah yang lebih berhak mengawasi kinerja PT Pulomas Sentosa dalam melaksanakan kegiatan pengerukan alur muara setempat.
“Ini menyangkut masalah kesejahteraan nelayan. Kami yang berhak mengevaluasi kegiatan PT Pulomas Sentosa, betul kawan-kawan?,” sebut Sahidil debgan suara lantang dan spontan disambut teriakan dari massa membenarkan pernyataan Sahidil.
*Kaling Nelayan II Orasi, Massa Membubarkan Diri
Tak cuma itu, dalam orasinya pun sempat menanyakan kembali seputar harapan nelayan Sungailiat terkait kinerja PT Pulomas Sentosa dalam melakukan giat pengerukan alur muara Air Kantung, Jelitik Sungailiat.
“PT Pulomas Sentosa lanjut apa tidak kawan-kawan?. Satu kali lagi saya tanya PT Pulomas lanjut atau tidak?,” tanya Sahidil di sela-sela orasinya, spontan pula massa yang demo menyatakan dukungannya terhadap PT Pulomas Sentosa. ,”Lanjuuuut.!!,” jawab massa serempak.
Di kesempatan sama kepala lingkungan (Kaling) Nelayan I Sungaitliat, Ahad terlihat menyempatkan diri melakukan orasi saat itu. Ia dalam orasinya sangat mendukung apa yang menjadi aspirasi masyarakat nelayan pesisir Sungailiat dan sekitarnya yang mendambakan alur muara Air Kantung Jelitik segera normal dan dapat dilalui kapal atau perahu nelayan.
Kendati cuaca saat itu menunjukan waktu menjelang siang namun para pendemo terlihat masih bersemangat dalam menyampaikan aspirasi secara kompak.
Saat aksi demo berlangsung di sekitar muara Jelitik, tampak hadir kepala lingkungan (Kaling) lainnya, antara lain Kaling Nangnung, Edo termasuk Kaling Nelayan II Syarifudin.
Tak diduga di penghujung aksi demo, Kaling Nelayan II Syarifudin terlihat spontan mengambil langkah maju di depan barisan pendemo dan langsung memegang alat pengeras suara, saat itu terlihat ia hendak menyampaikan sesuatu atau berorasi, namun tanpa disangkanya massa pendemo yang hadir saat itu langsung membubarkan diri, hingga Syarifudin terlihat bicara sendiri.
Sekedar diketahui, terkait hal ini pula pihak Pemerintah Provinsi Bangka Belitung melalui intansi terkait dikabarkan baru-baru ini justru telah menerbitkan ijin pengangkutan dan penjualan mineral bukan logam jenis zirkon baru kepada PT Naga Mas Sumatera (NMS). Surat perijinan tersebut diterbitkan pada bulan Mei 2024 ditandatangani oleh kepala DPMPTSP Provinsi Bangka Belitung, Darlan.
Pewarta (Didi )