INFOOMBBSIBERINDONESIA.COM-BANGKABELITUNG. – Krisis kepercayaan terhadap pemerintah daerah sampai saat ini masihlah bergulir di sebagian benak masyarakat nelayan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya persoalan alur muara Air Kantung, Sungailiat, Kabupaten Bangka cukup lama mengalami pendangkalan cukup parah hingga kini masih dikeluhkan nelayan setempat.
Terlebih baru-baru ini, sempat tersiar kabar jika pihak Pemerintah Kabupaten Bangka, Senin (27/5/2024) sempat menggelar rapat tertutup guna membahas persoalan kegiatan perusahaan di kawasan alur muara Air Kantung, Sungailiat Bangka.
Namun kegiatan rapat tersebut justru menyita perhatian sebagian nelayan termasuk aktifis Forum Masyarakat Nelayan Pesisir & Sekitarnya (Formanpis) Kabupaten Bangka lantaran isu beredar di kalangan masyarakat nelayan Sungailiat jika dalam pelaksanaan rapat :tertutup’ yang dihadiri pejabat Forkopimda se-Kabupaten Bangka termasuk kepala OPD di wilayah Kabupaten Bangka.
Foto : Heri Ramadhani saat hadir dalam aksi demo masyarakat nelayan Sungailiat di kawasan muara Air Kantung, Sungailiat.
Ketua I Formanpis Kabupaten Bangka, Heri Ramadhani mengungkapkan kabar yang diterimanya jika kegiatan rapat tersebut, Senin (27/5/2024) dihadiri pejabat Forkopimda se-Kabupaten Bangka termasuk kepala OPD di Kabupaten Bangka dianggapnya ada ‘konspirasi’ terselubung upaya dukungan terhadap PT Naga Mas Sumatera (NMS) digadang-gadang sebagai perusahaan yang bakal mendapat rekomendasi perijinan dari Pemkab Bangka.
Menyikapi hal itu Heri mengaku jika ia bersama rekan-rekannya termasuk para tokoh masyarakat nelayan Sungailiat yang tergabung dalam Forum Silahturahmi Pesisir Bangka (FSPB) awalnya sempat terkejut, hingga Senin (27/5/2024) malam pihaknya punlangsung menggelar rapat dadakan.
“Hasil rapat darurat saya bersama kawan-kawan menduga terkesan ada upaya dari Pemerintah Kabupaten Bangka dalam hal ini Pj Bupati yang mengarah pada pemufakatan atau kerja sama yang melawan hukum dan merugikan orang lain,” sebut Heri kepada awak media di Sungailiat, Selasa (28/5/2024) siang.
*Heri : Ada Indikasi Kuat Dugaan Kolusi Dalam Hal Ini
Sebaliknya menurut Heri, sikap yang keliru bilamana agenda permohonan izin dengan alasan atau dalih lantaran kondisi mendesak setelah sebelumnya pihak Pemkab Bangka sempat menerima surat yang dilayangkan oleh pihak PT NMS, dan mirisnya surat tersebut langsung direspon hingga kini seolah-olah menjadi agenda penting, bahkan ditindaklanjuti dalam rapat pembahasan terkait kerja keruk PT Pulomas Sentosa, Senin (27/5/2024) kemarin digelar di ruang kerja Bupati Bangka.
Heri malah menegaskan jika kondisi setelah muara Air Kantung, Jelitik Sungailiat Bangja dikeruk oleh pihak PT Pulomas Sentosa kini tidak lagi dalam situasi darurat, bahkan nelayan Sungailiat pun sudah lancar melewati alur muara Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat (PPNS).
“Jika Pj Bupati Bangka menghentikan kegiatan kerja (pengerukan alur muara – red) PT Pulomas Sentosa sangatlah naib, sebab perusahaan ini sudah mengeluarkan biaya pribadi yang jumlahnya tidak sedikit, lalu pihak Pemkab Bangka sekonyong-konyong menerbitkan izin kepada PT NMS dengan alibi mendesak, nah dalam hal ini kuat dugaan unsur kolusi akan terpenuhi,” singgung Heri.
Akibatnya menurut pria asal Kalimantan ini justru pihak PT Pulomas Sentosa akan dirugikan, dan masyarakat nelayan Sungailiat pun pastilah mengetahuik bersama saat aksi unjuk rasa baru-baru ini perwakilan nelayan berteriak gegara sudah tiga hari pengerukan tidak berjalan dan mulai menimbulkan keresahan yang juga kerugian bagi nelayan setempat.
*Rapat Digelar Pj Bupati Bangka Menuai Pertanyaan Tokoh Masyarakat Nelayan Sungailiat
Kegiatan rapat tertutup digelar oleh Pj Bupati Bangka dengan mengundang pejabat Forkopimda se-Kabupaten Bangka termasuk kepala OPD Kabupaten Bangka kini menuai sorotan pula dari salah satu tokoh masyarakat nelayan pesisir Sungailiat, Albar (54).
Albar justru kembali mempertanyakan sikap Pemkab Bangka yang sengaja menggelar kegiatan rapat tertutup namun diketahui membahas persoalan rencana pemberian rekomendasi perijinan kepada PT NMS selain rapat evaluasi kegiatan pengerukan alur muara Air Kantung Sungailiat oleh PT Pulomas Sentosa.
“Kondisi darurat.,kenapa baru sekarang dibahas padahal daruratnya sudah berlangsung cukup lama. Apalagi dalam kondisi seperti itu?,” singgungnya.
Padahal beberapa waktu lalu diketahuinya, tepat pada tanggal 16 aprl 2024 lalu hadir Pj Gubernur Babel, Pj Bupati Bangka beserta segenap pejabat asal Fokopimda Provinsi Bangka Belitung termasuk Kapolda Babel, Kajati Babel termasuk Kapolres Bangka dan Kajari Bangka.
“Saat kunjungan itu mereka Pj Gubernur Bangka Belitung termasuk Forkopimda Provinsi Bangka Belitung sepakat menunjuk PT Pulomas Sentosa guna mengatasi atau mengeruk persoalan kedaruratan tersebut sampai dengan detik ini,” tegas pria dikenal dengan sebutan nama bos kapal sekaligus pengusaha ikan asal Sungailiat ini.
Pernyataan Albar ini pun disampaikan olehnya di grup Whats App (WA) Penikmat Kopi Sungailiat. Bahkan Albar mengaku jika sessungguhnya nelayan Sungailiat sudah mesra hubungannya dengan pihak PT Pulomas Sentosa.
Foto : Sejumlah massa nelayan Sungailiat saat menggelar aksi demo di muara Air Kantung Jelitik Sungailiat. Dalam orasinya massa mendukung PT Pulomas Sentosa agar tetap melanjutkan pekerjaan pengerukan alur muara setempat.
“Kami anggap PT Pulomas Sentosa tampil sebagai dewa penyelamat Perlu diketahui pada saat kondisi darurat tak satu pun PT (Perusahaan – red) yang tampil selain PT Pulomas Sentosa. Jadi intinya bagi kami nelayan tak mau mengharapkan guntur di langit air di tempayan dicuahkan,” pungkasnya.
Sementara Pj Bupati Bangka, Haris AP dikonfirmasi terkait kegiatan rapat pembahasan persoalan alur muara Air Kantung Sungailiat Bangka, Senin (27/5/2024) ia justru tak banyak berkomentar hanya saja ia tak menyangkal jika pihaknya saat ini memang sedang fokus membahas persoalan alur muara Air Kantung, Sungailiat Bangka.
“Sedang dievaluasi oleh tim pemda,” jawab Haris singkat dalam pesan WA diterima, Selasa (28/5/2024) siang.
Pewarta ( Didi )