INFOOMBBSIBERINDONESIA.COM- Debat perdana calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu yang diselenggarakan pada Kamis (31/10) di Hotel Mercure, Kota Bengkulu, berjalan tidak mulus. Debat ini diwarnai dengan kericuhan karena tim kampanye pasangan calon nomor urut 01, Helmi-Mian, diduga melanggar aturan dengan membawa atribut kampanye ke dalam ruang debat.
Kericuhan terjadi saat salah satu anggota tim kampanye paslon 02 melihat adanya atribut kampanye yang dibawa oleh tim paslon 01, meski sebelumnya panitia telah menegaskan larangan membawa atribut kampanye dalam ruangan debat. Perdebatan verbal terjadi antara kedua tim pendukung yang berusaha mempertahankan pendapat masing-masing.
“Ini jelas pelanggaran. Sudah ditegaskan sejak awal bahwa tidak boleh membawa atribut kampanye, tapi mereka tetap melanggar!” ujar salah satu perwakilan tim kampanye paslon 02 dengan nada lantang, sehingga menarik perhatian peserta debat lainnya.
Karena insiden ini, sesi debat yang seharusnya dimulai tepat waktu terpaksa tertunda beberapa menit. Moderator serta pihak penyelenggara segera turun tangan untuk meredakan situasi dan mengembalikan ketenangan dalam ruangan. Tim panelis akhirnya memberikan peringatan pertama kepada tim kampanye paslon 01 Helmi-Mian atas pelanggaran tersebut.
Perwakilan tim panelis mengingatkan bahwa aturan debat telah disepakati bersama oleh semua pihak, termasuk larangan membawa simbol atau atribut yang dapat memengaruhi jalannya debat dan menjaga suasana tetap kondusif.
“Debat ini adalah ajang bagi para kandidat untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada masyarakat dengan cara yang terbuka dan objektif. Penggunaan atribut kampanye di dalam ruang debat dapat mengganggu netralitas dan fokus audiens,” jelas salah satu panelis saat memberikan peringatan kepada tim kampanye paslon 01.
Menanggapi peringatan ini, tim kampanye paslon 01 akhirnya mematuhi aturan dan menyingkirkan atribut kampanye yang dibawa. Sementara itu, debat akhirnya dapat dilanjutkan setelah situasi terkendali.
Kejadian ini menjadi sorotan dan pembelajaran penting bagi para tim kampanye serta pendukung paslon agar mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara. Kehadiran atribut kampanye dalam ruang debat dianggap sebagai tindakan yang tidak profesional dan berpotensi menimbulkan kericuhan, sehingga diharapkan tidak terjadi lagi dalam debat selanjutnya.
Debat ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pemilihan gubernur yang dirancang untuk memberikan informasi kepada publik mengenai rencana kerja para kandidat jika terpilih. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat diimbau untuk tetap menjaga suasana debat yang kondusif demi kepentingan masyarakat luas.
Red
