Infoombbsiberindonesia.com-Sulawesi Utara Kinerja Polsek wori di pertanyakan adanya laporan seorang warga Desa wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Sulawesi Utara dari tgl 8/3/2015 hingga tgl 25/3 belum juga ada tindakan 17 hari saat ini luka di telapak kaki korban yang tadinya terbelah agak membaik.
Kronologis kejadian
Kepala Desa (Hukum Tua) woddy Fandri pangkey s.h
memerintahkan korban bernama Arga untuk memanjat kelapa mudah dengan upah seribu rupiah perbiji.
Diketahui Kepala Desa rutin menyewa orang untuk memanjat kelapa mudah sebagai bisnis kepentingan, di tanah milik pemerintah walaupun lahan tersebut sudah ada yang kelola Namun pohon kelapa yang ada tumbuh di tanah yang di maksud di anggap milik Desa
Korban adalah salah satu orang yang sering di upah oleh kepala Desa untuk manjat pohon kelapa untuk mengambil buah yang muda termasuk di Tanah yang sudah di kelola warga
Salah seorang warga sengaja memasang perangkap yaitu pisau silet (sermes) di Batang kelapa, sebagai jebakan ketika ada yang manjat otomatis kaki yang bersangkutan akan terpotong.
diketahui korban masuk perangkap pada tgl 5 /3/2025 kaki korban terbelah pendarahan yang luar biasa sehingga ke 3 teman kerja melarikan ke rumah korban karena tidak ada biaya untuk berobat
Tiga hari kemudian seorang warga bernama kampret berkata dengan dialek Manado,” ngana kwa kalau bilang lebih dulu mau nae kelapa kita cabut dp sermes,” kalau kamu bilang lebih awal mau manjat pohon kelapa saya cabut itu pisau silet
Mendengar pengakuan dari seorang warga korban langsung ke Polsek wori untuk melaporkan kejadian tersebut untuk minta pertolongan minimal untuk berobat ke rumah sakit namun tidak ada tindakan dari anggota yang menerima laporan tersebut
Kepala Desa saat korban terkapar sampai 17 hari sudah berobot sendiri dan sudah membaik tidak bertanggung jawab dan tidak ada etikat baik walaupun hanya sekedar melihat warganya yang korban akibat ulahnya, tidak ada rasa kemanusiaan.
Wartawan media ini yang mendatangi kepala Desa di kantor dan mempertanyakan hal tersebut kepala Desa wori Woddy” bercerita saja dengan kepala lingkungan karena dia juga panitia,” sambil menunjuk salah satu kepala lingkungan selanjutnya kepala Desa pergi meninggalkan tim media 25/3/2025
Panitia yang dimaksud kepala Desa adalah panitia hasil dari penjualan kelapa muda yaitu kepala lingkungan 13
Glen pangkey
yang di tunjuk kepala Desa untuk menjawab pertanyaan wartawan.” waktu saya kontak Arga(korban) katanya kena musibah saya kasih dia Rp 100.000 untuk berobat dan saya bilang kalau sakit’ istirahat dulu,” katanya
Rasa kemanusiaan tidak ada sama sekali uang dengan nilai 100 rb hanya buat transportasi ke rumah sakit sekali jalan . perangkat Desa dan kepala Desa sama saja tak mau tau nasib warganya
Sebelum korban panjat pohon kelapa korban bertanya kepada kepala lingkungan sudah sampaikan kepada pemilik, kepala lingkungan jawab aman.
peristiwa tersebut sudah 17 hari berlalu wartawan media ini mendatangi Polsek guna konfirmasi.ke Kapolsek Namun yang bersangkutan tidak ada di tempat yang ada hanya anggota piket Ajun Inspektur polisi Satu (Aiptu)Rustan.M berjanji akan memanggil semua para pihak guna berdamai.
Salah seorang warga Wori yang tidak mau di mediakan namanya Sangat menyayangkan ,” kinerja Polsek wori harus di pertanyakan.kasus sudah ada korban laporan saja menunggu berminggu-minggu sampai korban sembuh belum di tindak lanjuti 25/3/2024
Pewarta (rosna)