INFOOMBBSIBERINDONESIA.COM-BANGKA – Pembangunan di daerah memang diperlukan perencanaan pembangunan ekonomi yang sistematis dan komprehensif, hal ini dengan maksud agar dapat mencapai tujuannya dengan baik.
Hanya saja untuk mencapai pembangunan daerah, hal yang dapat dilakukan ialah dengan memerhatikan potensi yang dimiliki oleh suatu daerah, termasuk potensi yang unggul suatu daerah perlu dioptimalkan sehingga dapat berkembang lebih lanjut melalui kegiatan investasi dan dapat berperan menjadi fondasi ekonomi.
Potensi yang dimiliki oleh suatu daerah pun dapat dilihat melalui data-data potensi yang berasal dari produk unggulan, analisis sektor, dan rencana-rencana pengembangan daerah untuk dijadikan sebagai peluang, dan peluang ini ditujukan untuk investor agar dapat menanamkan modalnya di suatu daerah. Investasi riil di berbagai bidang proyek saat ini menjadi faktor kunci pembangunan dalam suatu daerah.
Selain itu rencana investasi tersebut tentunya semata-mata bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas reproduksi fasilitas manufaktur, meningkatkan daya saing, dan produk serta memecahkan banyak masalah sosial dan ekonomi pembangunan daerah.
Seiring hal ini pula, sempat tersiar kabar di kalangan masyarakat Kota Sungailiat, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka menyebutkan jika saat ini ada satu perusahaan swasta berbendera PT Naga Mas Sumatera (NMS) bakal mendirikan sebuah pabrik pengolahan mineral bukan logam jenis zirkon baru.
Wacana pendirian pabrik pengolahan silika tersebut dibenarkan oleh M Reza Jayadi selaku perwakilan pihak PT NMS saat diwawancarai tim The Journal Indonesia, Rabu (29/5/2024) siang di salah satu kafe di Kota Sungailiat.
“Insya Allah jika tidak ada halangan, rencana dari perusahaan PT NMS akan mendirikan pabrik pengolahan tepung silika (Powder Silica – red),” ucap Reza sapaan pria ini.
Pembangunan pabrik dimaksudnya itu, sesuai perencanaan sebelumnya yakni bakal dibangun di kawasan industri lingkungan Jelitik, Kecamatan Sungaitliat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ditegaskan Reza, saat ini pihaknya justru sedang mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan rencana pembangunan pabrik pengolahan bubuk atau tepung silika oleh PT NMS di kawasan industri Jelitik, Sungailiat termasuk kegiatan sosialisasi kepada masyarakat di daerah setempat.
Lanjutnya, terkait rencana pembangunan pabrik pengolahan tepung silika ini sebelumnya PT NMS sempat mengagendakan kegiatan sosialisasi perusahaan ke masyarakat Sungailiat hanya saja saat itu tertunda lantaran adanya aksi demo masyarakat nelayan setempat.
Meski begitu Reza justru dirinya mengaku tak mempersoalkan terkait adanya reaksi dari masyarakat nelayan setempat hingga terjadinya aksi demo massa nelayan di halaman depan kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat belum lama ini.
“Pihak kami sangat memaklumi apapun reaksi masyarakat nelayan dan itu masih wajar, dan saya pikir mungkin sebagian besar masyarakat belum mengetahui secara jelas terkait apa rencana kegiatan yang bakal dilakukan oleh PT NMS,” jelas Reza.
Tak dipungkiri olehnya, jika isu miring yang berhembus di telinga sebagian besar masyarakat nelayan pesisir Sungailiat dan sekitarnya bahwa pihak PT NMS dikabarkan bakal melakukan kegiatan pengerukan pasir di kawasan muara Jelitik, Sungailiat. Bahkan pihaknya pun disebut-sebut akan mengambil alih kegiatan pengerukan bibir alur muara Air Kantung Jelitik saat ini sedang dikerjakan oleh pihak PT Pulomas Sentosa.
“Kabar atau isu yang beredar seperti itu di masyarakat, namun sesungguhnya tidaklah seperti itu. Jadi dalam hal ini kami tegaskan jika keberadaan PT NMS tidak ada niat sama sekali seperti yang didengar oleh masyarakat,” bantahnya lagi.
Begitu pula terkait keberadaan 1 (satu) unit kapal isap pasir dengan nama Osman 7 kini hadir di kawasan perairan Jelitik, Sungailiat namun sempat menuai sorotan kalangan masyarakat nelayan setempat, akan tetapi sesungguhnya menurut ia bukanlah untuk kepentingan pengerukan pasir di alur muara Jelitik Sungailiat, namun kedatangan kapal tersebut (Osman 7) semata-mata untuk Kepentingan proses verifikasi perusahaanya dalam pengajuan perijinan kegiatan usaha.
Begitu pula saat disinggung perihal kegiatan pabrik pengolahan tepung silika itu untuk bahan material (raw material) diperoleh dari lokasi mana saja, Reza mengaku pasokan material tersebut rencananya dipasok dari luar daerah.
“Meski sebagian ada raw material berasal dari lokal namun bukannya dari kegiatan di laut namun kegiatan di darat,” jelasnya seraya menambahkan lokasi yang dimaksud antara lain di daerah Mapur, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka dan Lubuk, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah.
Padahal menurutnya, jika nanti PT NMS berhasil melaksanakan pembangunan pabrik pengolahan tepung silika di kawasan industri Jelitik maka hal ini jelas tak menutup kemungkinan adanya peluang besar bagi masyarakat di daerah setempat untuk dapat bergabung bersama perusahaan tersebut. Untuk itu pun berharap terkait rencana investasi ini pihaknya mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat termasuk pihak pemerintah daerah.
Menurut Reza investasi yang ada di daerah diharapkan adanya peluang penciptaan iklim usaha yang mendukung pemanfaatan peluang investasi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), termasuk upaya peningkatan daya tarik investasi memerlukan dukungan perubahan regulasi, sehingga kebijakan penanaman modal dengan mempertimbangkan kepentingan penduduk dan daerah.
“Dukungan bagi penanaman modal di daerah khususnya di Pemerintah Daerah ini sangat penting. Sebab proses pembangunan di daerah akan sukses dengan menciptakan iklim usaha yang baik dalam rangka turut mendukung jalannya roda pembangunan di daerah,” katanya.
Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk mewujudkan kebijakan pembangunan, maka diperlukan data potensi sektor pembangunan yang akurat, terpercaya dan aktual. Data tersebut akan dianalisis dan akan dijadikan sebagai bahan promosi bagi calon investor baru yang akan menanamkan modalnya. Selain itu akan menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah.
“Target kami kontribusi ke kas daerah sebesar Rp 20 M dengan keberadaan pabrik pengolahan tepung sillka (Silica Powder – red) di kawasan industri Jelitik Sungailiat nanti,” harapnya
Selain itu harapannya yakni, adanya potensi dan peluang invetasi di daerah bagi para investor justru menurutnya akan berdampak pada perekonomian daerah untuk kesejahteraan masyarakat di daerah setempat. ****
Pewarta( Didi )