Minggu, November 17, 2024
Google search engine
BerandaDaerahFormanpis Sesalkan RDP Nelayan di Dewan Tak Dihadiri Pj Gubernur & Pj...

Formanpis Sesalkan RDP Nelayan di Dewan Tak Dihadiri Pj Gubernur & Pj Bupati Bangka Foto : Perwakilan nelayan pesisir Sungailiat saat menghadiri kegiatan RDP di DPRD Provinsi Babel belum lama ini.

INFOOMBBSIBERINDONESIA..COM– Provinsi Bangka Belitung Persoalan keluhan masyarakat nelayan pesisir Sungailiat Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terkait alur muara Air Kantung, Jelitik seolah-olah tak berkesudahan. Bahkan sampai saat ini keluhan nelayan Sungailiat ini terus bergelora.
.
Meski baru-baru ini puluhan perwakilan nelayan pesisir Sungailiat sempat menyampaikan langsung seputar aspirasi mereka di hadapan para wakil rakyat dalam agenda rapat dengar pendapat (RDP) atau audiensi di gedung DPRD Provinsi Kepulauan Babel.

Namun seorang aktifis dari Forum Masyarakat Nelayan Pesisir Sungailiat & Sekitarnya (Formanpis) Kabupaten Bangka, Heri Ramadhani justru dirinya mengaku merasa kecewa lantaran dalam agenda RDP di dewan belum lama ini meski dirinya sempat hadir saat itu.

Heri kini juga menjabat selaku ketua harian Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (,HNSI) Kabupaten. Bangka malah mengaku dirinya sangat menyayangkan lantaran dalam agenda RDP justru tak dihadiri Pj Gubernur Babel termasuk Pj Bupati Bangka.

“Karena ini menyangkut masalah alur muara Air Kantung dan nasib nelayan Sungailiat semestinya pejabat-pejabat itu hadir dalam RDP kemarin,” kata Heri, Selasa, Rabu (3/7/2024) di Sungailiat.

Menurut Heri, masyarakat pesisir nelayan Sungailiat sesungguhnya sangat berharap berharap komitmen dari Pj Gubernur & Pj Bupati Bangka terkait pemberian izin PT Pulomas Sentosa guna bekerja kembali sesuai kunjungan pejabat tersebut beberapa waktu lalu ke muara setempat.

“Jadi tidak boleh ada dusta antara kita. Saya selaku wakil ketua Formanpis akan terus membawa aspirasi nelayan agar terus mendukung PT Pulomas Sentosa. Nelayan tidak mau lagi diberikan janji-janji,” tegasnya.

Sementara itu, Deni SH sebelumnya di depan pimpinan rapat dalam RDP di terkait kebijakan Pj Gbernur Babel & Pj Bupati Bangka dirinya pun sempat mempertanyakan terkait penunjukan PT Pulomas Sentosa bekerja di muara Air Kantung, Sungailiat.

“Jangan sampai ada polemik antar nelayan terkait alur yang belum bisa diselesaikan dari tahun ke tahun,” singgung Deni saat RDP berlangsung

Dalam RDP kali ini sedikitnya 20 orang perwakilan nelayan Sungailiat hadir termasuk Albar selaku perwakilan nelayan Sungailiat. Albar pun berharap agar persoalan pendangkalan alur muara ,Air Kantung jangan biarkan berlarut-larut.

“Muara itu merupakan tempat perlintasan perahu nelayan setiap hendak turun ke laut. Nah kalau tidak dikeruk bagaiman nasib kami?. Begitu juga biaya yang luar biasa dikeluarkan pihak perusahaan yang ditunjuk (PT Pulomas Sentosa – red) tak sedikit dalam pengerukan alur itu,” ungkap Albar.

Begitu pula Sekretaris DPC HNSI Kabupaten Bangka, Slamet Riyadi, mengungkapkan persoalan alur muara Air Kantung atau Muara Jelitik sampai saat ini dianggapnya tak kunjung tuntas bahkan ampir 24 tahun.

“Kami juga bingung kenapa pemerintah begitu lamban menangani secuil permasalah muara Jelitik yang berimbas sangat banyak kepada kawan-kawan nelayan yang ada di sana,” sesalnya

Bahkan ia pun mengaku merasa miris lantaran pekerjaan pendalaman alur muara setempat justru tak tuntas hingga sampai saat ini.

“Banyak rapat, banyak kunjungan. Baik itu dari DPR RI, perwakilan dari pemerintah provinsi juga, sampai menteri pun sudah datang. Tapi untuk penanganan alur yang hanya sekitar 60 meter atau 80 meter gitu kok nggak bisa kebuka,” kata dia.

Terkait aspirasi perwakilan nelayan pesisir Sungailiat, tim media ini masih mengupayakan konfirmasi ke Pj Gubernur Babel t
ermasuk Pj Bupati Bangka maupun pihak-pihak terkait

Pewarta ( Didi ziliadi )

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments