INFOOMBBSIBEEINSONESIA.COM-PANGKALPINANG – Media massa berperan penting dalam membangun kesadaran bela negara bagi masyarakat. Bahkan media massa pun dianggap berfungsi sebagai penggerak tumbuhnya sikap bela negara di kalangan milenial atau para generasi muda.
.
Oleh karenanya, sebagai wujud menjalankan amanah Undang-Undang Dasar 1945, setiap para kader bela negara wajib mensosialisasikan pentingnya membangun kesadaran bela negara bagi masyarakat.
Seiring hal tersebut Komandan Batalyon Korp Gabungan Potensi Pertahanan Negara (Danyon Kogaphan) Forum Kader Bela Negara Provinsi Bangka Belitung – Kementerian Pertahanan RI, Amir Hamzah bersama para petinggi Batalyon Kogaphan lainnya melakukan kunjungan ke Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel), Senin (19/8/2024) siang
Dalam kunjungan siang itu, Amir Hamzah didampingi wakilnya, Ryan Augusta Prakasa S.Sos, C.IJ, C.CMP, Kasi Ops Deddy, Kasilog Aas Asrori AMd dan Budianto selaku Aslog Kogaphan Babel disambut langsung oleh Penanggung Jawab KBO Babel, Rikky Fermana SIP, C.Me.
Dalam dialog singkat bersama Rikky Fermana di ruang studio KBO Babel lantai II, Amir mengatakan media massa (online & elektronik) merupakan sarana komunikasi yang sangat efektif dan strategis guna mensosialisasikan kesadaran bela negara untuk difahami masyarakat termasuk para generasi muda.
“Media massa sangatlah berperan penting dalam menyampaikan informasi termasuk memberikan pemahaman kesadaran bela negara. Saya rasa ini sangat efektif dan strategis,” kata Amir.
Lanjut Amir, selain itu pendidikan bela negara pun menjadi penting karena sudah merupakan kebutuhan legal. Bahkan secara hukum diterangkan Amir yang menunjuk pada UUD 1945 pasal 27 ayat (3) disebutkan “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara“, dan Pasal 30 Ayat (1 dan 2), tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara”.
Usaha pertahanan dan keamanan negara pun dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”.
Selain UU 1945, dalam UU No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (1 dan 2) dinyatakan (1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwajudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara.
“Dan pada ayat (2) disebutka Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara dimaksud Ayat (1) diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi,” terang Amir.
Strategi pertahanan negara Republik Indonesia, yang menjamin tetap tegaknya NKRI sekaligus merespon tantangan pertahanan negara ke depan, adalah penerapan sistem pertahanan Semesta dalam wujud strategi pertahanan berlapis yang memadukan lapis Pertahanan militer dengan lapis pertahanan nirmiliter.
Strategi Pertahanan berlapis yang memadukan lapis pertahanan militer dan lapis pertahanan nirmiliter merupakan manifestasi dari keikutsertaan seluruh warga negara Indonesia dalam upaya pertahanan negara dengan mendayagunakan segenap sumber daya nasional secara maksimal.
Hal yang mendasar dari pertahanan negara yang bersifat semesta adalah perlunya kesadaran bela negara dari seluruh warga negara dari semua lapisan masyarakat Indonesia.
“Sikap bela negara itu sendiri merupakan kekuatan Negara Indonesia bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional dan merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses,” tegas Amir.
Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dengan adanya kesadaran akan bela negara, kita harus dapat memiliki sikap dan prilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.
Usai memberikan penjelasan singkat, Amir pun. menyampaikan pesan terakhirnya bahwa para generasi diingatkanya agar selalu dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dan kesadaran dalam bela negara.
Menanggapi penjelasan tersebut, Rikky pun memberikan apresiasi positif terhadap Danyon Kogaphan FKBN Bangka Belitung. Bahkan Rikky menyatakan jika pihaknya (KBO Babel) senantiasa siap bersinergi dalam upaya menumbuhkan dan membangun karakter masyarakat Indonesia termasuk para generasi yang cinta tanah air serta memiliki jiwa bela negara.
Usai menutupi dialog siang itu, rombongan Danyon Kogaphan FKBN Bangka Belitung pun menyempatkan diri pose bersama Penanggung Jawab KBO Babel, Rikky Fermana termasuk dua orang aktifis asal.LSM TOPAN-RI M Zen Adebi dan Anca kebetulan saat itu hadir di ruang studio KBO Babel. ***
Pewarta ( Didi )