Infoombbsiberindonesia.com-Pjasalnya disebutkan ada 6 produk skincare mengandung bahan berbahaya namun Polda Sulsel hanya menetapkan 3 tersangka
Hal ini juga ditanggapi salah satu pimpinan media online yang juga merupakan pendiri media online di Sulsel yang enggan disebutkan namanya
Ia beranggapan bahwa pihak Polda Sulsel tebang pilih dalam menetapkan tersangka pelaku produk skincare berbahaya yang sudah jelas-jelas ada 6 produk skincare berbahaya, kemana 3 pelaku lainnya
Lanjut pimpinan media online katakan kepada awak media “Dikemanakan ke 3 owner lagi mengapa hanya 3 yang menjadi tersangka sedangkan ada 6 produk skincare berbahaya,” ucapnya
Seorang wartawan juga berhasil telah merekam perbincangan salah seorang mantan karyawan produk skincare di Makassar
Iya membeberkan jika dirinya sudah tiga tahun bekerja di tempat pembuatan produk kecantikan yang dikerjakan secara manual tanpa menggunakan alat ataupun takaran tertentu alias asal campur racikan yang berproduksi di daerah Barombong Gowa
Dimana bahan produk itu lama kelamaan merusak kulit pekerja bila tersentuh bahan racikan produk tersebut
Mantan karyawan ini juga membeberkan bahwa ada seorang oknum polisi berinisial PT yang kerap kali datang menemui owner untuk diberikan sejumlah uang dan di duga oknum polisi tersebut merupakan bekingan owner ini
Dan menurut mantan karyawan ini bila ada pihak yang datang dan ingin menemui owner terkait produk buatannya yang belakangan ini menarik perhatian publik maka owner menyuruh seluruh karyawan bahwa dirinya sedang tidak di tempat.
Dengan adanya keterangan dari mantan karyawan skincare ini dan untuk kepentingan pemberitaan serta demi keamanan agar terjaganya kesehatan masyarakat, di mohon kiranya pihak Polda Sulsel untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kebenaran informasi tentang keamanan produk skincare yang di maksud apakah benar-benar aman dan sudah lulus uji lab BPOM.
Karena bersifat kontrol sosial maka sejumlah media dan LSM akan terus memantau perkembangan pelaku-pelaku owner skincare nakal yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat publik.
*(ARIFIN SULSEL)*